Sedekah Melapangkan Dada dan Menentramkan Hati

Bersedekah dan berbagi didalam kehidupan ini akan melapangkan dada kita.Dada yang sempit akan terasa lapang.hati yang gundah akan merasa tentram.

Apapun bentuk sedekahnya, apapun yang kita bagi kepada sesama,itu akan mendatangkan ketenangan jiwa dan juga melapangkan dada.kita akan terbebas dari belitan sifat tamak dan bakhil.Dua sifat yang sangat buruk.

“yang banyak menghalangi perbuatan baik,yang melampaui batas lagi banyak doas,”(QS.Al-Qalam[68]:12).

Menghalangi perbuatan baik disini maksudnya yaitu tidak mau bersedekah.

dan enggan (menolong dengan)barang berguna.”(QS.Al-Ma’un[107):7).

Itu sifat orang-orang yang Allah katan sebagai orang yang mendustakan agama. Orang-orang yang penuh dosa. Yaitu orang yang menahan hartanya dan tidak mau berbagi kepada sesama. Maka dengan bersedekah hati akan terasa lapang. Nabi shallallahu ‘alaiha wa sallam mengumpamakan orang yang bakhil dan orang yang dermawan itu seperti dua orang yang mengenakan baju yang terbuat dari besi dari dada sampai ke betis.

”perumpamaan bakhil (orang pelit bershadaqah) dengan munafiq(orang yang suka berinfaq) seperti dua orang yang masing-masing mengenakan baju jubah terbuat dari besi yang hanya menutupi buah dada hingga tulang selangka keduanya.Adapun orang yang suka berinfaq,tidaklah dia berinfaq melainkan bajunya akan melonggar atau menjauh dari kulitnya hingga akhirnya menutupi seluruh badanya sampai kepada ujung kakinya,Sedangkan orang yang bakhil,setiap kali dia tidak mau berinfaq dengan suatu apapun maka baju besinya akan menyempit sehingga menempel ketat pada setiap kulitnya dan Ketika dia mencoba untuk melonggarkannya maka dia tidak dapat melonggarkannya”(HR.Bukhari dan Muslim)

Ini adalah suatu kinayah, bagaimana kelapangan hati, ketentraman hati,kelapangan dada yang diraih oleh orang-orang yang bersedekah. Hingga kungkungan harta dunia itu tidak membuat dadanya semput, tidak membuatnya galau. Karena  harta, bagaimanapun dia akan lepas dari tangan kita. Hanya saja lepasnya kemana, itu yang berbeda.ada yang melepasnya untuk nafsu syahwatnya, ada yang melepas hartanya untuk hura-hura, ada yang harta itu terlepas darinya karena dirampas orang, ada yang terlepas darinya karena kehidupannya telah habis. Harta itu pasti akan beranjak dari kita, dia tidak berhenti. Allah pergilirkan terus ditangan manusia. Maka orang-orang yang memelihara dirinya dari sifat kikir,merekalah orang-orang yang muflihun. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

”… Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,mereka itulah orang-orang yang beruntung”(QS.Al-Hasyr[59]:9).

Dia mendapatkan kelapangan hati, kelap angan dada, ketentraman jiwa. Dia tidak terkungkung dengan hartanya itu. Orang yang kikir, bakhil, tentunya dia tidak ingin hartanya itu berpindah ke tangan orang lain atau lepas darinya. Sementara mau tidak mau harta yaitu akan lepas darinya. Maka coba lihat orang bakhil membelanjakan hartanya. Dengan berat hati dan dengan perkiraan yang sangat-sangat detil. Hingga dia tidak mau rugi sepeser pun dari hartanya itu. Bahkan ada orang yang saking pelitnya, untuk kebutuhan dirinya sendiri saja dia tidak mau keluarkan hartanya. Ada orang yang rela dia lapar bahkan sampai jatuh sakit dari pada harus mengeluarkan uangnya. Itu saking bakhilnya, sehingga sempit hidupnya. Dia begitu takut hartanya hilang darinya. Padahal itu pasti harus berpindah tangan dengan berbagai macam cara. Bisa saja Allah mengambil harta itu darinya dan memindahkannya ke tangan orang lain. itu adalah perkara yang mudah bagi Allah.

“Hai manusia,kalianlah yang memerlukan Allah;dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.jika Dia menghendaki,niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangakan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu).Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah”(QS.Fatir[35]15-17)

Melenyapkan kita saja Allah mampu dan mudah untuk melakukannnya,apalagi melenyapkan apa yang ada di tangan kita.Apanila ingin mencabut sebuah harta dari seseorang,maka itu sangat mudah.Allah Subhanahu Wa ta’ala mengabarkan:

“Katakanlah:”Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan,Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki.Di tangan Engkaulah segala kebajikan.Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.’(QS.Ali-Imran[3]:26)

Tidak ada orang yang lebih kaya dari pada seorang raja yang mempunyai negeri.Tapi kalua Allah subhanahu wa ta’ala berkehendak untuk mencabutnya,itu mudah bagi Allah subhanahu wa ta’ala.Maka bagaimanapun harta itu akan pergi dan berpindah tangan ke tangan orang lain

Tinggalkan komentar